Masuk

Pengertian Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management), Tujuan, Tugas Utama serta Tahapannya

Supply Chain Management

Manajemen rantai pasokan atau Supply Chain Management adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis modern. Sebab, manajemen rantai pasokan berkaitan erat dengan pengelolaan arus barang dari bahan mentah hingga ke tangan konsumen. Jika pengelolaannya efisien dan efektif, maka akan menciptakan keunggulan kompetitif, kepuasan pelanggan hingga peningkatan keuntungan.

Lalu apa pengertian dari istilah manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) itu sendiri? Apa tujuan serta manfaatnya? Simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management Menurut Para Ahli

Menurut Hari Sucahyowati dalam manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Gema Maritim (2011), pengertian manajemen rantai pasokan atau Supply Chain Management adalah  istilah yang digunakan untuk mengendalikan dan mengatur rantai pasokan” yang memiliki empat komponen, yaitu supplier, produsen, gudang atau pusat distribusi, dan pengguna akhir.

Sementara Michael H.Hugos dalam The Essential of Supply Chain Managements, mengatakan bahwa supply chain management adalah koordinasi terhadap produksi, perlengkapan, lokasi, dan transportasi di antara supply chain untuk mendapatkan respon yang paling baik secara keseluruhan dan dapat melakukan efisiensi terhadap pasar (Hugos, 2011)

Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) dengan rantai pasok (Supply Chain) memiliki pengertian yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya Anda dapat mengetahuinya dengan klik di sini.

Tujuan Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

Tujuan dari manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) adalah untuk mengelola aliran barang, informasi, dan layanan dari pemasok hingga pelanggan akhir dengan efisien dan efektif. Beberapa tujuan utama dari manajemen rantai pasokan dan meliputi:

  1. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Mengoptimalkan proses-proses dalam rantai pasokan untuk mengurangi biaya produksi, pengiriman, dan penyimpanan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
  2. Peningkatan Respons Terhadap Permintaan: Memastikan ketersediaan produk sesuai permintaan pelanggan dengan tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
  3. Optimasi Inventaris: Mengelola persediaan dengan efisien untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan aliran kas perusahaan.
  4. Meningkatkan Kerjasama dengan Pemasok dan Mitra Bisnis: Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan mitra bisnis lainnya untuk meningkatkan visibilitas, kepercayaan, dan kolaborasi dalam rantai pasokan.
  5. Peningkatan Kualitas Produk: Memastikan kualitas produk tetap terjaga selama proses produksi dan distribusi, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap merek dan perusahaan.
  6. Inovasi Produk dan Proses: Mendorong inovasi dalam produk dan proses produksi untuk memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah dan mempertahankan daya saing perusahaan.
  7. Kehandalan dan Fleksibilitas: Membangun rantai pasokan yang handal dan fleksibel, sehingga perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar atau kebutuhan pelanggan.
Baca Juga:  Shipping: Pengertian, Beragam Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Tugas Utama Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

Dalam buku Supply Chain Management Edisi 3, tugas utama supply chain management adalah untuk memastikan bahwa semua kebutuhan terpenuhi dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas produksi.

Sementara itu, menurut Hari Sucahyowati dalam artikel ilmiah berjudul manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) menjelaskan tugas utama dari supply chain management ke dalam lima kegiatan utama, yaitu:

  1. Kegiatan merancang produk baru (product development)
  2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
  3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control)
  4. Kegiatan melakukan produksi (production)
  5. Kegiatan melakukan pengiriman (distribution

Tahapan dalam Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain management)

Manajemen rantai pasokan atau supply chain management (SCM) melibatkan serangkaian langkah dan tahapan yang dirancang untuk mengoptimalkan proses dari mulai produksi hingga pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam manajemen rantai pasokan:

  1. Perencanaan: mencakup penentuan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, peramalan permintaan, penentuan kebutuhan bahan baku, dan pengembangan strategi produksi.
  2. Pengadaan: melibatkan pemilihan dan pengadaan bahan baku, komponen, atau produk jadi dari pemasok yang tepat, termasuk negosiasi harga dan persyaratan kontrak.
  3. Penjadwalan: penentuan jadwal produksi, pengiriman, dan pengelolaan waktu yang efisien untuk meminimalkan waktu tunggu dan biaya penyimpanan.
  4. Produksi: pengolahan bahan baku menjadi produk jadi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, serta pengelolaan kapasitas dan alur kerja untuk memastikan efisiensi operasional.
  5. Pengelolaan gudang: manajemen persediaan yang efisien, termasuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi dalam gudang yang tepat, serta pengelolaan siklus persediaan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
  6. Distribusi: pengiriman produk dari pabrik atau gudang kepada pelanggan akhir, termasuk pemilihan metode pengiriman yang efisien dan pengelolaan rantai pasokan terakhir (last-mile delivery).
Baca Juga:  Sortir Barang: Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya

Komponen Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain management)

  1. Rantai Pasokan Hulu / Upstream Supply Chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

  1. Manajemen Internal Rantai Pasokan / Internal Supply Chain Management

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

  1. Segmen Rantai Pasokan Hilir / Downstream Supply Chain Segment

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Logistics Solution